PERKEMBANGAN SOSIAL DAN EMOSIONAL CHILDHOOD


  1. Perkembangan Sosial

Departemen pendidikan dan kebudayaan (1997) menyatakan bahwa perkembangan sosial adalah suatu proses perubahan yang berlangsung secara terus-menerus menuju pendewasaan yang memerlukan adanya komunikasi dengan masyarakat. Masa kanak-kanak merupakan awal kehidupan sosial yang berpengaruh pada anak, diamana anak akan belajar mengenal dan menyukai orang lain melalui aktifitas sosial. Apabila pada masa kanak-kanak ini anak mampu melakukan hubungan sosial dengan baik akan memudahkan bagi anak dalam melakukan penyesuaian sosial dengan baik dan anak akan mudah diterima sebagai anggota kelompok sosial di tempat mereka mengembangkan diri (Hurlock,1998).

Perkembangan sosial anak adalah tahapan kemampuan anak dalam berperilaku sesuai dengan harapan lingkungan (Hurlock,1998). Usia Childhood dibagi atas 2 bagian yaitu Early Childhood usia 2-6 tahun (masa prasekolah) dan Childhood usia 6-12 tahun (masa sekolah). Masa prasekolah (6 tahun-12 tahun) menurut Munandar (1992) merupakan masa-masa untuk bermain dan mulai memasuki masa taman kanak-kanak. Waktu bermain merupakan sarana untuk tumbuh dalam lingkungan dan kesiapannya dalam belajar formal maupun non formal (Gunarsa,2004). Dan faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial yaitu keluarga dan di luar keluarga.

  1. Sosialisasi pada awal masa anak-anak

Dasar sosialisai diletakkan dengan meningkatnya hubungan antara anak dengan teman sebayanya. Pola sosialisasi awal antara 2-3 tahun anak menunjukkan minat yang nyata untuk melihat anak-anak lain dan berusaha mengadakan kontak sosial dengan mereka. Ini dikenal sebagai bermain sejajar, perkembangan berikutnya bermain asosiatif dan bermain kooperatif.

  1. Pola Sosial
    1. Meniru
    2. Persaingan
    3. Simpati
    4. Empati
    5. Dukungan Sosial
    6. Membagi
    7. Perilaku akrab
  2. Bentuk Perilaku awal dalam berbagai situasi sosial

Dalam penelitian longitudinal terhadap sejumlah anak, Waldrop dan Halverson melaporkan bahwa anak yang pada usia 2,5 tahun bersikap ramah dan aktif secara sosial akan terus bersikap seperti itu sampai usia 7,5 tahun, sehingga disimpulkan sikap sosial pada 7,5 tahun, sehingga disimpulkan sikap sosial pada 7,5 tahun diramalkan oleh sikap sosial pada 2,5 tahun.

  1. Ciri-ciri perkembangan sosial anak umur 4-6 tahun (Piaget,1998)
    1. Usia 4 tahun
  • Sangat antusias
  • Lebih suka bekerja dengan 2 atau 3 teman yang dipilih
  • Suka memakai baju orang tua atau orang lain
  • Dapat membereskan alat permainannya
  • Tidak suka dipegang tangannya
  • Menarik perhatian karena dipuji
  1. Usia 5 tahun
  • Senang dirumah dekat ibu
  • Ingin disuruh atau penurut
  • Senang pergi kesekolah
  • Senang berangkat dan pulang sekolah
  • Kadang-kadang malu dan sukar bicara
  • Bermainn dengan kelompok 2 atau 5 orang
  • Terpacu oleh kompetisi dengan anak lain
  1. Usia 6 tahun
  • Mulai lepas dari sang ibu
  • Menjadi pusatnya sendiri
  • Mementingkan diri sendiri
  • Antusiasme yang implusif dan kegembiaraan yang meluap-luap menular ke teman.
  • Dapat menjadi faktor pengganggu dikelas
  • Ada kecenderungan berlari lepas dihalaman sekolah
  • Menyukai pekerjaannya dan selalu ingin membawa pulang

Di dalam perkembangan sosial anak sebaiknya orang tua memberikan kehangatan dan kasih sayang sehingga mempengaruhi kemampuan anak berinteraksi dengan lingkungan dimana apabila anak kurang mendapatkan kehangatan dan kasih sayang anak cenderung merasa takut mencoba, malu bertemu dengan orang lain (Herlimsyah, 2007).

  1. Perkembangan Emosional

Menurut L. Crow & A. Crow, emosi adalah pengalaman yang afeektif yang disertai oleh penyesuaian batin secara menyeluruh, dimana keadaan menttal dan fisiologi sedang dalam kondisi yang meluap-luap, juga dapat diperlihatkan dengan tingkah laku yang jelas dan nyata. Timbulnya suatu emosi disebabkan oleh :

  1. Rangsangan yang menimbulkan emosi

Rangsangan yang timbul dari stimulus. Adapun rangsangan dapat muncul dari dorongan, keinginan/minat yang terhalang, baik disebabkan oleh tidak atau kurangannya kemampuan individu untuk memenuhinya.

  1. Perubahan fisik/fisiologis

Perubahan fisik/fisiologis dipengaruhi oleh rangsangan yang menimbulkan emosi. Dimana akan menimbulkan perubahan urat-urat di dalam tubuh, misalkan marah, cemburu, bingung, dll.

Anak yang berumur antara 6-12 tahun biasanya memperlihatkan penyesuaian diri yang luar biasa terhadap lingkungan sosialnya yang selalu berubah. Pada umur 6 tahun anak tersebut mengalami kebingungan karena taraf kesadaran sosial dan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan pola sosial yang diterima disekolah berbeda dengan pengalaman yang diterima sebelumnya seperti tingkat perkembangan fisiknya, tingkat ketajaman mental tipenya.

Anak yang berumur 2,5 tahun -3 tahun adalah masa penting bagi anak untuk mendapatkan kasih sayang dan perhatian langsung dari orangtuanya sendiri. Anak usia 9 tahun-12 tahun anak tadi harus dibimbing atau dibantu untuk ikut serta mengambil bagian dalam kerja kelompok agar dapat bekerja sama dengan temannya dengan baik. Masa kanak-kanak (childhood) terjamin tidaknya kesempatan untuk berprakarsa dalam menumbuhkan inisiatif sebaliknya bila sering dilarang akan timbul rasa bersalah dan berdoasa (quilty). Usia Childhood lebih cenderung menghasilkan sebagian besar waktunya bermain dengan mainannya. Usia 2 tahun-4 tahun sudah mempunyai pengertian sederhana mengenai kenyataan sosial dan fisik tetapi masih sangatkurang untuk menghadapi cakrawala sosial serta lingkungan fisik yang semakin luas.

Hubungan emosional masih membutuhkan kasih syang tetapi anak-anak harus belajar memberi dan menerima kasih sayang. Singkatnya, ia harus belajar terikat keluar dari pada dirinya sendiri. Selama awal masa kanak-kanak emosinya kuat dan tidak seimbang. Emosi pada awal masa anak-anak ditandai oleh ledakan amarah yang kuat, ketakutan yang hebat dan iri hati yang tidak masuk akal. Emosi yang umum pada masa awal anak-anak adalah amarah, takut, cemburu, ingin tahu, iri hati, gembira, sedih dan kasih sayang.

Tinggalkan komentar